Thursday, December 28, 2006

Malu Bertanya Sesat Di Rumah Sakit

Malu bertanya sesat di jalan, pepatah yang sudah sangat sering kita dengar. Dan repotnya, sering kali pepatah tinggal pepatah jika kita tidak kepentok mengalaminya sendiri.
Ceritanya, suatu hari aku berniat menjenguk teman yang sedang sakit. Malam sebelumnya aku sudah sms dia yang kurang lebih isinya begini : "Besok operasinya jam berapa, mbak? Di ruang apa?"
Sms-ku dibalas dengan kalimat seperti ini: "operasi jam 10:30. Di ruang Cendrawasih 108"
Tidak ada yang salah dengan sms yang temanku kirim, karena dia menjawab semua pertanyaanku.
Yang salah adalah.....
Keesokan harinya dengan PD-nya aku datang ke RS. Bethesda. Dengan ramah, pak satpam yang sedang bertugas bertanya. "Mau ke mana, mbak?"
Ku jawab sambil tersenyum "Ruang Cendrawasih 108 sebelah mana, pak?"
Sang satpam mengerutkan kening "Di sini gak ada ruang Cendrawasih, mbak. Di sini ruangannya pakai nama bunga."
Astaganaga... "Masa sih, pak?"
Akhirnya aku telp temanku (sambil agak-agak gak enak gitu deh.. hihi...), "Mbak kamu di rawat dimana?"
"Sardjito". Begitu jawabnya.
"oh... ok.. aku meluncur kesana ya, mbak...." kataku sambil nyengir.
Setelah mengucapkan kata maaf dan terima kasih pada pak satpam, akupun ngacir menuju RS. Sardjito. Kikikikiiiiii.....
Abis biasanya, temanku itu jika berobat ke RS. Bethesda. Jadi kupikir pasti dia dirawat di sana. Ternyata... sotoy lu ah.... HAHAHAHAAAAA.....

Saturday, December 23, 2006

DAN BINTANG-BINTANGPUN AKHIRNYA MAU TERSENYUM JUGA BAG 3

Suatu hari, mama pulang bersama seorang lelaki parlente. Tak bisa kupungkiri, kedatangannya membuatku agak sedikit tidak nyaman. Lelaki inilah yang selama ini dekat dengan mama.

Lelaki itu menjabat tanganku dengan hangat sambil tersenyum.
”Hermawan.” katanya ”Ini pasti Shayen.”

Aku mengangguk kaku.

”Sayang, ayo ajak om Her makan.” kata Mama sambil memeluk pundakku.

Jadilah malam itu kami makan malam bertiga. Kami duduk di meja makan yang taplaknya sudah diganti oleh mama tadi pagi. Untuk Om Her yang datang kerumah kami dengan BMW-nya, makan malam ini pasti biasa-biasa saja. Tapi untukku dan mama, ini makan malam yang luar biasa. Mama mempersiapkannya dengan sebaik mungkin dan semewah mungkin (catatan: mewah menurut aku dan mama).

Belum habis makanan di piring kami masing-masing, aku sudah mulai merasa kebekuan yang melingkupiku atas kehadiran orang baru ini, akhirnya mencair . Aku yang tadinya diam saja, lama-lama jadi tidak ragu lagi untuk ikut bicara, bahkan bercanda. Om Her begitu baik dan menyenangkan. Aku tidak ragu lagi mengatakan, aku suka pada lelaki ini

Kira-kira jam 9 malam, Om Her pulang. Usapan jemari-nya di rambutku, ketika ia berpamitan, begitu menyejukkan. Seperti menemukan sesuatu yang hilang, betapa bahagianya aku malam itu.

Sebelum tidur aku berdo’a pada Allah, semoga suatu ketika aku bisa memanggilnya ’Papa’. Ya Allah... Ijinkanlah aku untuk memiliki seorang Papa. Dan aku yakin, Om Her lelaki yang tepat untuk Mama.

Benarkah Om Her lelaki yang tepat untuk Mama? Tambah males deh nyeritainnya... Kapan-kapan aja deh, aku ceritain lagi. Maleeessss... hhhhh

Saturday, December 16, 2006

CRAZY BOUT NEW JAMES BOND

CASINO ROYALE ACTS LIKE THE OTHER BOND MOVIES NEVER EXISTED

Setuju banget...

Selain bintangnya baru (Daniel Craig), James Bond Casino Royale juga menampilkan nuansa berbeda. Agent 007 yang terkenal flamboyan dan tergila-gila teknologi, berubah menjadi laki-laki tangguh yang banyak menggunakan kekuatan fisik. Sehingga baru beberapa menit film mulai, pesona Daniel Craig terasa membius dan bikin jatuh cinta seketika..... (padahal nontonnya bareng suami ... kikikikii).

Casino Royale adalah judul novel James Bond pertama karangan Ian Fleming. Mengisahkan tentang awal karir James Bond sebagai agent rahasia dengan sandi 007. Film besutan sutradara Martin Campbell ini bersetting di Praha, Madagascar, London, Bahama dan berakhir dengan tragis di Venice. Di Venice ini, James Bond menemukan cinta-nya. Namun di sana juga ia dikhianati cinta-nya. Inilah salah satu alasan mengapa James Bond akhirnya tidak pernah mempercayai siapapun.

Aku udah nonton film ini 2 kali. Hampir aja jadi 3 kali sebelum akhirnya aku mengingatkan diriku sendiri bahwa nonton di TWENTY ONE itu mahal. Hiks...

Ya sudah, Daniel Craig paling tidak membuktikan bahwa kalimat 'don't judge a book by its cover' memang nyata adanya. Pada awalnya banyak yang mengatakan Daniel Craig tidak cocok menjadi new James Bond (i'm one of them), karena sosoknya yang dianggap tidak mewakili karakter James Bond. But he proved that it's wrong, and here he is... new fascinating James Bond....

(Sebenernya nulis ini udah lama. Tapi mindahinnya ke blog baru sempet sekarang... remember.. more works, less time...whew...)