Wednesday, July 25, 2007

FOTO DI STASIUN TUGU :)

Selamat Jalan Taufik Savalas



Dulu, tahun 1994, ketika Kurt Cobain meninggal karena bunuh diri, berhari-hari aku menangisi kebodohannya. Sebagai tanda berkabung, aku menyalakan lilin tiap malam di kamar sambil mendengarkan lagu-lagunya. Aku merasa sangat kehilangan atas kepergian sang idola.

Sekarang, kembali aku menangisi seorang pekerja seni: Taufik Savalas.

Tapi berbeda dengan pada saat aku menangisi Kurt Cobain. Kali ini aku menangis karena melihat di TV, betapa keluarganya, sahabat-sahabatnya dan fans-nya merasa sangat kehilangan. Mereka menangisi kepergiannya, menyayangkan mengapa orang sebaik Taufik Savalas begitu cepat dipanggil Yang Maha Kuasa.

Sambil termenung, aku berfikir, dalam setiap penampilannya di layar kaca, sosok Taufik Savalas memang selalu tampak menyenangkan. Terakhir aku melihat penampilan Taufik Savalas adalah di acara ngamen (aku lupa stasiun TV mana yang menayangkan). Yang aku ingat, di acara itu, Taufik bikin aku tertawa karena ulahnya. Hasil dari ngamen itu, diberikan pada seorang ibu tua yang sangat membutuhkan. Pada tayangan itu, Taufik memeluk sang ibu. Dan sang ibu, dengan sangat terharu, mendo'akan Taufik agar Yang Maha Kuasa membalas kebaikannya. (Dan kalau aku ingat-ingat lagi, kayaknya emang penampilannya selalu bikin aku ketawa dan gak pernah bikin sebel).

Baik hati, taat beribadah dan Multi Talented, begitulah semua orang memujinya. Dan Indonesia membutuhkan banyak lagi selebritis seperti Taufik Savalas.

Eh, ngomong-ngomong, aku kok jadi bertanya-tanya ya. Kira-kira kalo suatu hari aku meninggal, seperti apa ya yang orang-orang yang aku tinggalkan? Apakah mereka akan kehilangan aku? Apakah mereka akan selalu mengenang (jika ada) kebaikanku? Wallahualam... Mudah-mudahan saja, aku meninggal di waktu yang tepat. Di mana aku sudah dianggap pantas untuk mendapat tempat yang terbaik di sisiNYA. Amin.

Saturday, July 14, 2007

WHY ALWAYS SEVENTEEN?

Beberapa kali aku tergelitik dengan kata-kata tujuh belas tahun atau sweet seventeen ....

Kenapa orang-orang kebanyakan memilih tujuh belas sebagai angka usia yang dianggap terbaik dan menyenangkan?

Suatu hari aku menonton semua acara infotainment. Disitu kebetulan sedang menayangkan acara ulang tahun Tamara Geraldine (kalo gak salah) yang ke 33. Dengan gaya lucunya, Ketika ditanya berapa usianya saat itu, Tamara berkata "Usia saya tujuh belas tahun, tapi dengan 16 tahun pengalaman."

Belum lagi kemarin, ketika sedang becanda dengan teman-teman kantor, seorang teman menyeletuk kalau umurnya masih tujuh belas tahun (ditanggapi dengan GERRR dan HUUUU...hehe)

Tujuh belas jalan-jalan....
Tujuh belas lari-lari....
Tujuh belas plus-plus....
Tujuh belas bla bla bla......

Why most people always choosed seventeen?

Aku jadi inget waktu usiaku tujuh belas....

Mungkin mamaku adalah salah satu penganut aliran sweet seventeen itu. Sehingga, tidak biasa-biasanya beliau menawarkan apakah aku mau merayakan ultahku yang ke-17? Sebagai ABG, aku tentu saja antusias menerima tawaran itu. Sayangnya, karena kami bukan keluarga berada dan mamaku tau kalau temanku banyak banget, so, mama menyarankan agar aku menyeleksi siapa yang akan diundang.

Pusing setengah mati aku dibuatnya. Tiap hari list-nya selalu saja berubah. Kalau si A diundang, berarti di B harus diundang juga karena bla bla bla. Tapi kalo si B diundang, gimana si C dan si D... begituuuu terus sampai akhirnya aku sempet ngambek, lebih baik tidak usah dirayakan saja sweet seventeen-ku.

Tapi kemudian mamaku memberikan solusi. Kata mama "Undang aja temen-temen yang perempuan. kan cuma dikit tuh. Kalo yang cowok-cowok bisa gak muat rumahnya"
Aku melongo. Padahal teman-teman yang paling dekat dengan aku kebanyakan cowok-cowok. Dan mereka tipe-tipe yang selalu ember jika ada acara makan-makan. Bisa sejibun yang datang ke rumahku nanti.

Walau agak kecewa, akhirnya aku menyetujui usul mama. Gpp sekali ini beda, aku cuma ngumpulin teman-teman sejenis... (waakakakkkk).

Hari bahagia itu akhirnya datang. Setelah berdandan sekedarnya, jam 10 pagi aku mulai mempersiapkan diri menunggu kedatangan teman-temanku. Yang pertama datang adalah 3 orang teman yang memang sangat akrab denganku. Tunggu punya tunggu, kok tamunya gak nambah-nambah.... ketika jam makin bergerak siang, aku makin deg-deg-an ... kok... masih sepi-sepi saja. Sekitar jam 2 siang, ada lagi datang. Kemudian sore ada juga yang datang lagi.... Ya ampun.... Pesta yang benar-benar kacau. Mungkin cuma sekitar 10 orang yang datang ke acara sweet seventeen-ku. Dan rata-rata (kecuali teman akrabku), semua yang datang tidak sadar kalau itu hari ulangtahunku. Malah ada yang datang cuma menggunakan kaos dan celana pendek, seperti kalau biasa sehari-hari main ke rumahku. Memang salahku juga, karena tidak menginfokan kalau hari itu aku ulangtahun. Aku cuma bilang ngumpul-ngumpul. Soalnya aku tidak mau teman-teman yang tidak diundang tau ada acara itu.

Akhirnya, karena makanan masih sangat banyak (hiks), aku nekat menelpon teman-teman akrabku. Cowok-cowok... ya iyalah.... Jadilah malam itu rame, penuh tawa dan canda (harusnya siangnya yang kayak gitu). Kami ngobrol-ngobrol sambil ngabisin makan sampai kira2 jam stengah 12 malam.....
(ketika semua sudah pulang, aku baru sadar, rata-rata yang aku undang acara siang tadi memang bukan teman akrab. Makanya mungkin mereka males meluangkan waktu untuk 'ngumpul-ngumpul' doang. Salahku sendiri, kenapa gak terus terang)

Di usia tujuh belas juga, aku naksir seorang cowok. Sahabatku sendiri. Lagi-lagi salahku juga, kenapa aku sebelum itu pernah koar-koar "naksir sabahat sendiri itu sama aja dengan berhianat". Yah... di usia ke-17 aku jadi seorang penghianat. Dan payahnya lagi, dia gak tau kalau aku jatuh cinta sama dia (gak tau, atau emang gak peduli... entahlah... pokoknya waktu itu aku sedih!)

Di usia tujuh belas, nilaiku anjlok, mulai sering bolos sekolah dan mulai sering ribut sama mamaku (kasian mama, mohon ampun ya, Mam)

YES! Buat aku usia tujuh belas tahun atau sweet seventeen biasa-biasa aja. Gak ada istimewanya sama sekali. So, kenapa rata-rata orang pilih SEVENTEEN? Apa istimewanya? Heran deh.... (kikiiikkik, kenapa esmosi seh?)