Monday, May 22, 2006

2 Pucuk Surat Untuk Ibu - bag 3

Ya Allah....

Hari ini aku menerima 2 pucuk surat.

Yg pertama surat peringatan dari sekolah. Anakku Putri sdh 3 bulan tdk membayar uang sekolah. Jika tdk segera dilunasi, Putri tdk bisa ikut ujian. Dan yg lebih parah lagi, Putri bisa dikeluarkan dari sekolah.

Surat kedua dari anakku Putra. Dia kabur dari rumah. Dia tak akan kembali jika aku tak membelikannya motor.

Ya Allah....

Aku hanya penjual makanan keliling. Bagaimana aku sanggup membayar uang sekolah yg tertunggak 3 bulan. Apalagi untuk membeli motor, mimpipun aku tak berani.

Ya Allah...

Sampaikan permohonan maafku kepada suamiku di alam sana. Aku telah gagal mendidik anak2 ini.

Ya Allah....

Aku cuma berharap aku kuat .....

4 comments:

Anonymous said...

Kasian sang Bunda. Tapi kita tdk pernah tahu, apakah sesuatu kesialan atau suatu anugrah yang sedang menimpa. Yang pasti setiap individu akan mengalami perjalanan spiritual menuju kesadaran entitas, kesadaran murni. Tampak jelas kedua anaknya selama dalam naungan Ibunya belum pernah 'terbentur', hingga masalah motor atau kebutuhan 'semu'. Kadang kesadaran murni memang terpaksa Tuhan berikan melalui 'benturan'. Aku yakin, kedua anaknya itu masing-masing akan mendapatkan 'benturan' yang kerasnya 10x lebih keras daripada saat ini. Setelah itu mereka akan menemukan kesadaran murni. Semoga Ibunya masih hidup saat semua itu terjadi, hingga ia bisa tersenyum pada suaminya sebelum Ia Dipanggil Tuhan.. He..he.. bukankan yg baik akan mendapat yg terbaik dan yg jelek akan mendapat balasan yg setimpal (lho... kalimatnya kok jd kejem ...hihihiii). Haa...ha..haaa...

Anonymous said...

Bro,
Aku gak ngerti apa yg bikin aku punya ide bikin cerita spt ini. tadinya cuma pingin bikin cerita lucu.

Bro, I cry when you write bout 'Semoga Ibunya masih hidup saat semua itu terjadi'. Aku jd melihat ke diriku sendiri. Aku tau aku gak akan pernah sanggup membalas budi baik org tuaku. Aku harap, suatu saat aku bisa membuat hidup mereka bahagia, dan they'll proud of me. Aku berdo'a, saat aku sanggup melakukannya mereka masih ada. Amin....

Anonymous said...

Pertama2...moga2 tidak terjadi di keluarga ku....aku semoga diberi TONGKAT yang menuntun ku tidak durhaka kepada 4JJ dan ibu ku.... Semoga anak2 ku tidak menjadi demikian dan diberi TONGKAT pula...dan aku dapat memberi TONGKAT pada anak2 ku kelak agar semua bahagia di dunia akherat.... tidak perlu dengan harta, kekuasaan, atau kelimpahan duniawi...Cukup dengan kekayaan HATI...Aaamiiin......

=P4t1H n4m81=

Anonymous said...

Yaa..
Tentang membalas orang tua, akupun punya kecemasan yang sama, Mei-mei. But, yang penting kita melakukan dengan lebih baik dan lebih baik dari hari ke hari...istiqomah gitu lho...
Ku kira, Istiqomah..melakukan yang sedikit tapi rutin dan meningkat dari waktu ke waktu, akan bernilai kok bagi ortu kita. AMIIN